Selasa, 11 Agustus 2009

JENAZAH ITU BUKAN M TOP



Selasa, 11 Agustus 2009 , 08:38:00

JOHOR (RP) - Keluarga Noordin M Top memastikan bahwa jasad yang diberondong peluru Densus 88 di Temanggung, Jateng, itu bukanlah Noordin. “Foto yang dibawa polisi (Malaysia) wajahnya sudah rusak dan tidak saya kenali. Tapi, dari postur tubuh dan tinggi badannya bisa dipastikan bahwa itu bukan Noordin M Top,” tegas Rusdi Hamid, mertua Noordin M Top, yang ditemui JPNN di rumahnya di Kampung Tiram, Johor, Malaysia, Senin (10/8).

Kepolisian Malaysia, kata Rusdi, mengunjungi rumahnya Ahad malam. Mereka membawa serangkaian foto jenazah penembakan di Temanggung. Foto tersebut tidak ada kesamaan fisik dengan Noordin. Pria berjenggot itu mengatakan bahwa ciri-ciri fisik Noordin di bagian wajah.

Tapi, dia menolak memberikan kejelasan ciri-ciri tersebut. Rusdi membenarkan, foto yang disebar kepolisian Indonesia dan FBI adalah foto suami anak kelimanya tersebut. “Kalau itu saya pastikan Noordin,” tegas dia.

Lebih lanjut Rusdi mengatakan, keluarganya dan Pemerintah Kerajaan Malaysia sudah “berdamai”. Bahkan, tiga anak Noordin kerap mendapat bantuan dari Pemerintah Malaysia. Dalam bentuk uang maupun biaya sekolah.

Karena itu, dia bersedia membantu segala informasi seputar identitas Noordin. “Anak Noordin juga belajar di sekolah umum di dekat sini,” katanya.

Pria yang juga guru mengaji Noordin itu menjelaskan, cap teroris yang diberikan kepada menantunya itu tidak otomatis melekat pada keluarga. Karena kejadian itu berlalu sudah cukup lama, keluarganya kini mulai kembali menemukan rasa percaya diri.

Meski begitu, sampai saat ini Siti Rohmah masih disembunyikan. “Dia masih ada di Johor di rumah kerabat. Itu untuk melindungi privasi saja,” kata Rusdi.

Apa ada kemungkinan perwakilan keluarga datang ke Indonesia? Rusdi menyerahkan hal itu pada kepolisian dan Pemerintah Indonesia. Sebab, sifat kasus itu G to G, bukan hal yang sifatnya personal. Namun, dia kembali memastikan bahwa jenazah yang disebut-sebut sebagai Noordin itu bukanlah menantunya. “Saya siap memberikan ketegasan resmi bila diperlukan,” ujarnya.

Sumber JPNN di kalangan kepolisian Malaysia juga melemahkan bahwa korban adalah Noordin. Alasannya, cukup beragam. Namun, yang paling mencolok adalah lokasi yang dipilih Noordin. Daerah perbukitan dan jauh dari akses untuk melarikan diri, membuatnya tidak logis. “Perlawanan yang diberikan juga sepertinya kurang kuat untuk membenarkan bahwa itu Noordin,” katanya.

Sementara itu, pemerintah Malaysia tidak akan mendahului keterangan yang akan diberikan kepolisian Indonesia. Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Abdul Razak, menegaskan akan menunggu

hasil tes DNA. “Perlu menunggu tes DNA. Jadi jangan terburu-buru memberikan kesimpulan bahwa lelaki itu adalah Noordin,” kata dia ketika ditemui di Johor, kemarin malam.
Najib mengimbau agar semua pihak di Malaysia menahan diri dan tidak terburu-buru mengambil kesimpulan. “Tunggu saja lah,” katanya.(zul/cfu/jpnn)

Setelah beberapa saat mengalami kesimpangsiuran terkait dengan pelaku dan latar belakang peledakan bom Mega Kuningan, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi hasil olah TKP yang dilakukan aparatnya terkait dengan ledakan bomb di Ritz Carlton dan JW. Marriot.

Dari olah TKP hari ini (17/7), Kapolri menyatakan bahwa kedua bom yang meledak di Ritz Carlton dan JW. Marriot adalah bom bunuh diri yang identik dengan bom dari jaringan teroris Nurdin M. Top di Cilacap dan Malang.

Kepolisian dan Densus 88 beberapa hari sebelum ledakan ini terjadi, tepatnya pada 14 Juli 2009 yang lalu juga menemukan jenis bom yang serupa, pada penggerebekan yang dilakukan di rumah mertua Nurdin M. Top di Cilacap. Dalam penggerebekan tersebut polisi dan Densus 88 menemukan sebuah jerigen berisi kabel-kabel, bahan peledak dan skema pembuatan bom itu sendiri.

Lebih lanjut Kapolri juga menjelaskan bahwa ditemukan beberapa bahan serupa di salah satu kamar di JW. Marriott, yaitu di kamar 1808, yang diduga kuat merupakan kamar tersangka pelaku bomb bunuh diri tersebut. Polisi juga menemukan dua buah kepala yang sedang diidentifikasi lebih lanjut untuk mengetahui identitas tersangka pelaku.

Dari informasi olah TKP Kapolri tersebut setidaknya telah memberikan sebuah titik terang di tengah kesimpangsiuran berita dan tuduhan yang sempat timbul akibat pidato Presiden RI sendiri yang mengkaitkan pemboman ini dengan Pilpres. Lebih lanjut, Menkopolhukam Widodo AS juga meminta berbagai pihak dan media untuk tidak melanjutkan mempolitisir pidato presiden tersebut.

Senin, 10 Agustus 2009

perjalanan yang sangat melahkan ...
sudah berapa lama aku berjalan ...
tapi sampai saat ini belum juga menemukan tujuan ku ...

mungking tujuan ku masih jauh ...
bahkan sangat2 jauh sekali ..
sampai kapan kah ..????

mohammad hanif setiawan jhody