Selasa, 11 Agustus 2009


Setelah beberapa saat mengalami kesimpangsiuran terkait dengan pelaku dan latar belakang peledakan bom Mega Kuningan, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi hasil olah TKP yang dilakukan aparatnya terkait dengan ledakan bomb di Ritz Carlton dan JW. Marriot.

Dari olah TKP hari ini (17/7), Kapolri menyatakan bahwa kedua bom yang meledak di Ritz Carlton dan JW. Marriot adalah bom bunuh diri yang identik dengan bom dari jaringan teroris Nurdin M. Top di Cilacap dan Malang.

Kepolisian dan Densus 88 beberapa hari sebelum ledakan ini terjadi, tepatnya pada 14 Juli 2009 yang lalu juga menemukan jenis bom yang serupa, pada penggerebekan yang dilakukan di rumah mertua Nurdin M. Top di Cilacap. Dalam penggerebekan tersebut polisi dan Densus 88 menemukan sebuah jerigen berisi kabel-kabel, bahan peledak dan skema pembuatan bom itu sendiri.

Lebih lanjut Kapolri juga menjelaskan bahwa ditemukan beberapa bahan serupa di salah satu kamar di JW. Marriott, yaitu di kamar 1808, yang diduga kuat merupakan kamar tersangka pelaku bomb bunuh diri tersebut. Polisi juga menemukan dua buah kepala yang sedang diidentifikasi lebih lanjut untuk mengetahui identitas tersangka pelaku.

Dari informasi olah TKP Kapolri tersebut setidaknya telah memberikan sebuah titik terang di tengah kesimpangsiuran berita dan tuduhan yang sempat timbul akibat pidato Presiden RI sendiri yang mengkaitkan pemboman ini dengan Pilpres. Lebih lanjut, Menkopolhukam Widodo AS juga meminta berbagai pihak dan media untuk tidak melanjutkan mempolitisir pidato presiden tersebut.

Tidak ada komentar: